[ X ] Close

Senin, 30 Agustus 2010

[INFO] Hati-Hati Mengisi Bensin Saat SPBU Juga Sedang Mengisi BBM dari Mobil Tanki!!

| Senin, 30 Agustus 2010 | 1 komentar



copas dari milis :


Kejadian ini dialami sendiri dan langsung oleh istri saya, pada Minggu 22 Agustus 2010, pk 07:00 WIB.

Istri hendak mengisi bensin mobil di SPBU dekat rumah, awalnya dia sudah ragu karena tampak ada mobil truk tanki sedang parkir di tempat pengisian BBM untuk SPBU.

Karena tidak diperhatikan dengan seksama, istri tidak mengetahui secara persis dengan proses pengisian BBM dari truk tanki ke SPBU apakah: belum berlangsung, sedang berlangsung atau telah selesai.

Tapi karena tidak ada peringatan dan penghalang apapun di jalan masuk SPBU, maka istri saya berpikir SPBU beroperasi normal-normal saja untuk melayani pelanggannya dengan aman.

Istri lalu memposisikan kendaraan persis di Dispenser yang paling dekat dengan Port Pengisian Bahan Bakar SPBU dan Truk Tanki, karena Dispenser tsb menyediakan Pertamax dan posisi port bensin mobil ada di sebelah kiri belakang.



Untuk tidak berada terlalu dekat dengan truk tanki, istri memilih Dispenser 1 (seperti pada gambar) dan menghentikan serta mematikan mesin mobil seperti prosedur biasanya.

Setelah mobil mati dan istri turun, petugas pengisian BBM di SPBU yang berseragam merah, menyuruh mobil untuk maju ke Dispenser no:2.

Istri kemudian kembali masuk mobil dan hendak memajukan kendaraan.

Tepat pada saat mobil diStart, tanpa diduga sama sekali sebelumnya (baik oleh istri maupun petugas yang ada di lokasi), timbul suara ledakan yang keras dan segera dibarengi oleh munculnya jilatan api yang besar dan membumbung tinggi hingga 2 meter lebih, yang menyala merah di depan dan di samping kendaraan.



Untungnya mobil sama sekali tdk tersambar api sedikitpun.

Hal ini membuat istri keluar dengan tenang dari mobil, menyelamatkan diri, dan sempat memberi (setengah) perintah kepada pegawai yang ada untuk segera memadamkan api.

Dengan kesigapan petugas lapangan dan didukung peralatan yang memadai, api segera padam dan menyisakan jalan / lingkungan sekitar dan mobil yang menjadi putih karena terkena siraman foam pemadam api.

Setelah api bisa dipadamkan - yang berlangsung selama kira2x 3 menit), petugas sempat menyalahkan mobil istri dengan mengatakan telah keluar api dari mesin.

Istri tidak terima, dan mengatakan mesin selama ini tdk ada masalah karena baru saja turun mesin 2 bulan yang lalu,

Setelah didebat demikian oleh istri, petugas sekarang menyalahkan knalpot mobil yang telah mengeluarkan api saat distart.

Segera setelah mendapat kabar dari istri via HP, saya langsung ke lokasi dan menanyakan kejadian yang sesungguhnya kepada Istri, Petugas SPBU dan Polisi yang telah datang ke lokasi.

Dari informasi diketahui bahwa kejadian tsb terjadi saat / bersamaan dengan pengisian BBM dari Truk Tanki ke SPBU.

Saya tanyakan apa prosedur keamanan standar saat pengisian dari truk tanki, apakah boleh mobil atau motor juga mengisi bensin di saat yang sama.

Tapi dari petugas SPBU, mereka tidak memberikan jabawan yang jelas dan seakan-akan mengelak untuk memberikan keterangan yang baku tentang Standar Operasional dan Prosedur (SOP).

Mereka berkata bahwa selama ini tidak menjadi masalah, bila SPBU mengisi BBM dan pada saat yang sama juga melayani konusmen yang hendak mengisi bensin.

Dari keterangan itu mereka cenderung menyalahkan bahwa mobil sayalah yang telah menjadi penyebab utama munculnya ledakan dan kebakaran tadi.

Berbekal pengetahuan dari kakak saya yang seorang pekerja Safety Profesional di pengeboran minyak lepas pantai, dia mengatakan bahwa ledakan dan kebakaran yang terjadi pada kasus saya, bisa terjadi karena dua hal:
1. Konsentrat uap bensin yang tinggi, yang mungkin timbul karena adanya kesalahan prosedur (kebocoran) yang terjadi saat pengisian dari truk tanki BBM ke SPBU.
2. Adanya Spark dan/atau api yang menjadi pemicu, pemantik ledakan dan kebakaran tsb.

Dua hal di atas adalah syarat mutlak, jika salah satu komponen / parameter di atas tidak ada, maka ledakan dan kebakaran tidak akan timbul.

Sekarang jelas, adanya konsentrat uap bensin yang tinggi berasal dari kesalahan SOP pengisin BBM dari truk tanki ke tanki SPBU.

Setelah itu, apakah kini benar bahwa penyebab ledakan dan kobaran api tsb adalah berasal dari kendaraan saya? kalau memang betul, pertanyaannya sekarang dari mana sumber api tsb?

Lagi-lagi dari kakak saya tadi yang juga pernah menjadi mekanik kendaraan bermotor, kemungkinan besar spark atau asal api adalah berasal dari, STARTER MOTOR.

Apakah starter motor mobil saya bermasalah?

Selama starter motor kendaraan (apapun itu, baik baru atau lama) masih menggunakan sistem inti Brush, maka saat starter motor diaktifkan, secara normal di dalam komponen inti starter motor tsb pasti akan mengeluarkan percikan api yang kecil.

Hal itu bisa dibuktikan bila kita menyalakan bor listrik tangan dan memperhatikan bagian dalam dari motor listrik tsb, yang biasanya bisa kita lihat dengan mengintip dari kisi-kisi ventilasi udara yang berfungsi untuk pelepasan panas dari motor.

Tapi percikan api sekecil itupun, bahkan jika ada percikan api kecil lainnya yang mungkin timbul dari komponen sebuah relay terbuka yang aktif, sudah cukup untuk menyalakan api bila di udara telah terhimpun konsentrat uap gas yang tinggi.

Maka bisa disimpulkan, hanya saja kebetulan saya yang sedang apes ketiban sial menyalakan mobil saat konsentrasi uap bensin di udara sedang tinggi.

Jadi apapun mobilnya yang ada di lokasi pada saat itu, hampir bisa dipastikan akan mengalami hal yang sama karena adanya 2 kondisi di atas tadi:
1. Konsentrat uap bensin yang tinggi.
2. Percikan api dari starter motor mobil (yang memang normal).

Bayangkan apa jadinya bila istri sejak awal menghentikan mobil di Dispenser no 2, lalu menyalakan mobil saat konsentrasi uap bensin yang tinggi ada di sana, pasti selain mobil ikut meledak dan terbakar, ditambah dengan tangki di mobil yang sudah terisi bensin, praktis nyala api akan lebih besar, menyambar kemana-mana, sulit untuk segera dipadamkan, dan yang kemudian juga akan melahap habis SPBU tsb.

Secara bijak pihak SPBU menyadari dan mengetahui kesalahan mereka - yang tidak menutup SPBU saat pengisian dan mensterilkan lokasi pengisian dari konsentrat uap bensin yang berbahaya.

Setelah saya katakan bahwa, untung saja kejadian-nya menimpa saya yang rahayat kecil, bagaimana kondisinya bila hal itu terjadi pada kendaraan pejabat tinggi, mobil perwira polisi atau mobil jenderal tentara?

Pasti pihak SPBU akan dituntut dan dikenai sanksi hukum yang keras karena telah dianggap lalai dalam menjalankan tugas operasional pelayanan kepada masyarakat secara aman.

Untuk menjadi bahan pelajaran bagi kita semuanya kedepan, dan peristiwa seperti ini tidak terulang lagi, maka dengan rendah hati saya menghimbau kepada siapa saja yang hendak mengisi bensin di SPBU, sebaiknya diperhatikan atau pilih SPBU yang juga tidak sedang melaksanakan pengisian dari Truk tanki ke tanki penyimpanan SPBU.

Dan kepada Pertamina saya juga menghimbau untuk melakukan SOP yang ketat, dimana pada saat pengisian BBM dari truk tanki ke tanki SPBU, SPBU sama sekali tidak boleh melayani dan/atau mengisikan BBM ke kendaraan konsumen dalam bentuk apapun (SPBU ditutup).

Lebih jauhnya bila memungkinkan, setiap SPBU mempunyai alat monitor (gas meter) untuk bisa mengetahui level atau kadar uap bensin di udara,

Dengan begitu pihak SPBU bisa mengantisipasi hal2x yang tidak diinginkan dari kebocoran atau kandungan uap besin yang tinggi di udara.

Demikian pengalaman dan himbauan saya, mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk kebaikan bersama,

1 komentar:

Lukman Arif Wijaya mengatakan...

Wah, msh perlu diteliti pakar gan, penyebabnya...

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar